"Di pakistan dan Afghanistan, kami minum tiga cangkir teh saat membicarakan bisnis; pada cangkir pertama engkau masih orang asing; Cangkir kedua, engkau teman; dan pada cangkir ketiga, engkau bergabung dengan keluarga kami. Sebuah keluarga yang siap untuk berbuat apapun - Bahkan untuk mati"
Haji Ali, Kepala Desa Korphe, Pegunungan Karakoram, Pakistan.
kalimat diatas adalah sepenggal tulisan di buku Three Cups Of Tea. Sebenarnya buku Three Cups Of Tea ini sudah setahun yang lalu saya beli secara online dari salah satu toko buku online di internet. Dan baru hari ini saya membaca sampai selesai. Buku ini menceritakan tentang perjalanan dan kisah hidup seorang pendaki gunung yaitu Greg Mortenson yang gagal menaklukkan puncak K2 di Himalaya tapi justru berhasil mendirikan sekolah di Pakistan. Lebih tepatnya mendirikan sekolah bagi anak anak muslim di Pakistan. Sebagai "orang kafir" ia begitu dicintai oleh sebagian besar Muslim di "Pekarangan belakang" Taliban.
Buku ini memotivasi siapapun untuk melakukan kegiatan kemanusiaan tanpa memandang SARA..
Ads 970x90
Monday, September 6, 2010
Review Buku Three Cups Of Tea - Kisah Greg Mortenson
Arif Rahmawan
Published
September 06, 2010
Related Posts
- Dalam pertandingan FInal antara Malaysia melawan Indonesia tanggal 29 Desember 2010 kemar
- Mungkin tak banyak dari yang tahu apa itu Skizofrenia. Dari sebuah artikel yang saya baca
- Hujan Bulan JuniSapardi Djoko Damonotak ada yang lebih tabahdari hujan bulan Junidirahasi
- Sekolah merupakan sebuah lembaga atau tempat pendidikan bagi siswa siswanya. Maka tak her
- Kesongo, apa itu, opo kuwi? barangkali anda akan mengernyitkan dahi, atau mungkin langsun
- Cogito Ergo Sum, yang artinya aku berfikir maka aku ada. Merupakan sebuah ungkapan yang s
Subscribe to:
Post Comments (Atom)