Wednesday, December 28, 2011

Wisata ke Pantai Baron, Krakal dan Kukup

Hari itu, 25 Desember 2011. Jam di Layar Handpone menunjukkan pukul 07:00 WIB. Bus Pariwisata berjudul Rukun Sayur (bukan sayur mayur) tampak sudah parkir di sebelah timur pintu gerbang Kampus I UMS. Tak lama kemudian bus tersebut sudah terisi sekitar 40 orang. Ya, hari itu saya dan teman-teman dari UMS akan meluncur menuju kawasan wisata Pantai Baron, Krakal dan Pantai Kukup.

Diawali dengan doa bersama, bus Rukun Sayur mulai melaju meninggalkan Kampus UMS. Diiringi dengan hujan gerimis, Bus tampak melaju dengan tenang. Melewati Kartosuro, Besole, Cawas. Perjalanan berjalan dengan lancar.

Meskipun ada sedikit kendala, bus mengalami macet saat naik jalan yang cukup menanjak. Jalan menuju ke Kawasan Pantai Krakal, Kukup dan Pantai Baron memang penuh dengan tanjakan yang cukup curam. Jadi pastikan kendaraan yang anda bawa dalam kondisi normal. Namun hal tersebut bisa segera diatasi dengan baik oleh kru bus.

Pantai Krakal

Pantai KrakalMasih diiringi gerimis, sekitar jam 11:00 WIB pintu masuk kawasan Pantai Krakal mulai terlihat. Beberapa rekan turun untuk membayar. Biaya masuk per orang Rp.3000.

Lokasi pertama yang kami tuju adalah Pantai Krakal. Dibandingkan Pantai Kukup dan Baron, lokasi Pantai Krakal terletak paling jauh. Semua pantai tersebut Terletak di desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunung Kidul Yogyakarta. Saat memasuki area Pantai Krakal, tampak area parkir yang penuh dengan berbagai kendaraan mulai dari sepeda motor, kendaraan pribadi dan bus pariwisata. Hal tersebut bisa dimaklumi mengingat saat itu adalah hari libur.

Sepertinya hujan gerimis masih setia mengiringi perjalanan kami. Terbukti saat turun dari Bus, dengan malu-malu air hujan mulai membasahi bumi di Pantai Krakal.

Pantai Krakal adalah kawasan Pantai yang menawarkan keindahan pemandangan alam dan batu karang yang terhampar sepanjang pantai. Banyak pengunjung yang datang ke Pantai Krakal untuk menyaksikan keindahan pantai dan juga mencari berbagai macam ikan laut.

 





Sejenak saya menatap hamparan laut yang terpampang di depan mata saya. Sebuah karya dari Sang Pencipta untuk menunjukkan betapa berKuasanya Beliau. Betapa kerdilnya manusia dibandingkan kekuasaan Allah yang tiada tara. Pandangan mata saya hanya terbatas sampai cakrawala. Padahal kekuasan Allah tidak terbatas di pantai Krakal ini. Ini seperti sebutir pasir di antara seluruh lautan di bumi ini. Maka sungguh tak ada gunanya segala bentuk kesombongan di muka bumi ini.

Maha Besar Allah dengan segala ciptaannya......

Tak banyak yang bermain-main dengan air laut, karena jika tidak hati-hati, Batu karang yang keras justru bisa melukai kaki. Para nelayan biasa mengenakan sepatu yang terbuat dari ban luar kendaraan, sehingga mereka leluasa untuk berjalan di hamparan karang sepanjang pantai Krakal.

Saya dan teman-teman lain hanya berjalan-jalan sambil sesekali memotret berbagai fenomena alam ciptaan Tuhan. Setelah puas berada di pantai Krakal, kami segera menuju ke Pantai selanjutnya yaitu Pantai Kukup

Pantai Kukup

Jarak antara Pantai Krakal dan Pantai Kukup tidak terlalu jauh, sekitar 5 km. Cuaca sudah cukup cerah kali ini. Tiba di kawasan Pantai Kukup, lagi-lagi area parkir sudah penuh dengan berbagai macam kendaraan.

Lalu bus mulai parkir di tempat yang sudah disediakan. Jarak antara lokasi parkir dan garis pantai Kukup tidak terlalu jauh. Dengan bercelana pendek, kaos olah raga dan tanpa alas kaki, kami mulai menuju ke pantai Kukup.

Pantai Kukup menawarkan pemandangan yang tak kalah menarik dibandingkan dengan Pantai Krakal. Di Pantai ini, pengunjung masih bisa melakukan banyak aktivitas misalnya bermain pasir, bermain bola dan berendam di air laut. Hal ini tentu berbeda dengan suasana ketika di Pantai Krakal. Meskipun demikian pengunjung tetap harus berhati-hati karena di Pantai Kukup ada palung yang membahayakan pengunjung. Sehingga ketika bermain air, disarankan untuk tidak terlalu jauh menuju ke tengah.

Di Pantai Kukup juga banyak kita temui hewan hewan laut seperti bintang laut, bulu babi dan ikan-ikan lainnya. Selain itu Pantai Kukup juga menawarkan pemandangan laut yang sangat indah. Anda bisa memuaskan diri untuk memotret dari berbagai sudut pantai Kukup ini.



Setelah puas memotret, kami dan semua rombongan mulai meninggalkan kawasan Pantai Kukup sambil membeli kripik rumput laut yang dijual oleh pedagang asongan dengan harga Rp.5000/ 6 bungkus.

Pantai Baron

Pantai Baron? Nama yang aneh sebenarnya. Jika Pantai Kukup dan Krakal berasal dari bahasa Jawa. Tapi tidak untuk Baron. Saya belum menemukan jawaban mengapa Pantai ini diberi nama asing. Tapi sepertinya ada hubungannya dengan penjajah Belanda.

Tapi inilah barangkali tujuan utama diantara kedua pantai lainnya. Sekitar jam 14:00 kami tiba di jalan menuju kawasan Pantai Baron ini. Bus Rukun Sayur yang saya tumpangi tidak bisa masuk ke area parkir Pantai Baron. Memang suasana menuju kawasan pantai baron ini luar biasa ramai. Akhirnya bus parkir di pinggir jalan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung lebih banyak yang mengunjungi pantai Baron ini dibandingkan Kukup dan Krakal.

Banyak alasan mengapa sebagian pengunjung lebih memilih kawasan wisata ini. Alasan utama adalah pengunjung bisa leluasa untuk bermain ombak.

Selain itu bagi yang hobi berbelanja berbagai macam aksesoris, hasil laut tempat ini adalah tempat yang tepat untuk membeli oleh-oleh bagi keluarga di rumah.

Di Pantai Baron ini, kita tidak hanya mandi air laut tetapi kita juga bisa mandi air tawar. Air tawar ini adalah air yang berasal dari sungai bawah tanah yang terletak di Kawasan Pantai Baron ini.

Maka tanpa ada komando, kaki kaki kami segera menceburkan diri ke air laut di Pantai Baron ini. Menceburkan diri. Menunggu ombak dan mengikuti arus hingga ke tepi pantai. Inilah hal yang mengasyikkan saat berada di pantai. Disinilah segala kegembiraan diungkapkan. Namun harus juga diwaspadai agar tidak terlalu ke tengah saat menunggu ombak datang.

Ritual mandi di air laut diakhiri dengan mandi di air tawar. Setelah puas, akhirnya kami meninggalkan area wisata Pantai Baron menuju Malioboro, Jogjakarta....