Monday, January 16, 2012

Jika Galau Menulislah

Cahaya perak dari sang bulan,

menyentuh dinding kalbu,

teringatkan dirimu

bagian mimpi yang telah hilang datang lagi mengusik....

Syair di atas adalah petikan lagu dari mbak Mel Shandy berjudul Galau yang populer beberapa puluh tahun silam, di tahun 80'an. Siapa mengira puluhan tahun berikutnya kata Galau menjadi kata yang sering ditulis di facebook, twitter dan diucapkan di berbagai media radio, televisi. Bahkan motivator seperti Pak Mario Teguh berkali-kali juga menulis kata Galau di status Facebooknya. Nah apakah sebenarnya arti Galau. Saya kopi paste dari KamuS Besar Bahasa Indonesia ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau. Galau berarti kacau tidak karuan yang terjadi di pikiran.

Galau bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Sedangkan penyebab kegalauan juga bisa bermacam-macam. Misalnya bagi seorang bos/ karyawan galau memikirkan target. Bagi publisher internet marketing galau memikirkan earning. Bagi Ibu galau memikirkan anaknya yang sedang menuntut ilmu. Bagi istri galau memikirkan suami dan lain-lain. Galau karena kebutuhan, karena hutang, karena rindu. Pokoknya ada banyak jenis kegalauan di muka bumi ini. Lalu bagaimanakah solusi mengatasi kegalauan?. Mengatasi galau bisa dengan pendekatan spiritual. Pendekatan spiritual biasanya terkait dengan agama dan kepercayaan. Misalnya bagi umat Islam. Galau, was-was sebenarnya sudah berulangkali disebutkan dalam QS An-nas.
1. Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb manusia
2. Raja manusia,
3. Sesembahan manusia,
4. Dari kejahatan bisikan (setan),
5. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia,
6. Dari jin dan manusia”

(QS-Annas)

Galau memang semacam bisikan yang membuat pikiran dan hati tidak tenang. Untuk itu kita perlu berlindung kepada Tuhan Manusia dengan cara beribadah dan juga segera menyelesaikan sumber kegalaun tersebut.

[caption id="attachment_937" align="aligncenter" width="252" caption="Penampakan Galau"]Galau[/caption]

Hati tidak tenang, pikiran kacau memang terkadang datang secara tiba-tiba. Tapi jika kita larut dalam kegalauan tersebut tentu berakibat tidak baik. Akhirnya sering melamun karena kepikiran sesuatu. Maka jika terjadi hal hal yang menggalaukan, silahkan cari cara yang paling efektif bagi anda. Cara mengatsi galau bagi tiap-tiap orang tentu bisa berbeda. Ada orang yang merasa galau kemudian memutuskan untuk tidur. Ada juga yang lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. Ada yang bernyanyi atau mendengarkan musik. Ada juga yang mengatasi rasa galau dengan menulis. Bagian terakhir inilah yang akan saya ulas. Mengatasi Galau dengan Menulis. Ini pengalaman saya.

Saya juga manusia yang pernah merasa galau. Galau karena...., galau karena....,galau dan lain-lain. Galau menunggu earning naik biasanya sering terjadi. Galau-galau tersebut saat ini sedang saya atasi dengan cara menulis. Menulis yang saya maksud tentu adalah menulis di blog. Bukan menulis status di twitter atau facebook. Berdasarkan pengalaman, menulis beberapa kata di facebook tidak efektif untuk meredam kegalauan. Lalu kalau menulis di blog apakah efektif? . Mudah-mudahan efektif

Dengan menulis sebuah tema di blog, pikiran kita akan sejenak melupakan rasa galau yang melanda. Kalau menulis di facebook? setelah update status, paling-paling yang kita lakukan adalah menunggu status mendapat komentar. Kalau tidak ada yang memberikan komentar? kembali lagi ke rasa galau tadi. Ini beda jika kita menulis di blog. Dengan sepenuh hati dan sepenuh pikiran serta sepenuh kemampuan kita mencoba memaparkan ide menjadi sesuatu yang bisa dibaca, rasa galau yang menghuni pikiran dan perasaan akan sejenak berganti dengan tema yang sedang kita tulis. Selain itu tulisan tersebut nantinya masih bisa dibaca lagi bukan hanya oleh kita sendiri akan tetapi juga oleh orang lain. Apalagi jika kita bisa menulis tema yang bermanfaat.

Selain itu bisa juga masalah-masalah yang menjadi penyebab kegalauan tersebut kita tulis. Siapa tahu justru dengan menulis, permasalahan tersebut hati dan perasaan kita menjadi lega. Dengan kata lain, kita curhat melalui tulisan. Kalau memang kita malu untuk menuliskan identitas, kita bisa membuat blog khusus menampung rasa galau kita.

Mudah mudahan hari-hari kita tidak diliputi galau yang berkepanjangan.

***sumber gambar = perempuanmanies.wordpress.com