Hawa dingin datang menyergap bersamaan dengan kabut tipis yang perlahan menutupi jalan menuju ke Telaga Sarangan. Sinar matahari tak mampu secara sempurna menembus kabut yang menyelimuti sepanjang perjalanan. Padahal hari sudah siang kala itu. Sebuah keadaan alam yang sangat kontras dengan kondisi sehari-hari yang saya alami. Perasaan saya mengatakan, berada di tempat ini seperti berada di dunia lain.
[caption id="attachment_976" align="aligncenter" width="259" caption="sumber : http://jengjeng.matriphe.com/"][/caption]
Sepeda motor yang saya kendarai perlahan-lahan melaju melewati kabut. Sementara di sisi kiri dan kanan jalan, tampak pohon-pohon besar mengelilingi kawasan pegunungan di sisi selatan Gunung Lawu. Agak jauh mendekat ke selatan, tampak juga hamparan sawah di sepanjang jalan.
Perjalanan menuju ke Telaga Sarangan tersebut memang cukup menyenangkan. Selain kondisi jalan yang sudah cukup bagus, kita juga bisa menghirup hawa segar di pegunungan. Sesekali ada penduduk lokal yang berjalan sambil membawa sekerajang tanaman Kol. Akan tetapi kita juga harus berhati-hati karena kondisi jalan yang berkelok-kelok mulai dari KarangPandan-Tawangmangu.
Setelah melewati jalan yang berkelok-kelok dan cukup terjal, akhirnya saya mulai melihat kawasan Telaga Sarangan. Seperti biasa sebelum memasuki area wisata, kita harus membayar biaya masuk.
Dari kejauhan terlihat ada beberapa orang sedang naik kuda, sementara di sisi lain banyak juga pedagang oleh-oleh mulai dari baju, makanan khususnya kripik ketela.
Sambil mengendarai sepeda motor, tampak terlihat Telaga Sarangan dengan air yang menggenang memenuhi setiap sudut Telaga. Di bagian tengahnya terlihat sebuah pulau kecil.
[caption id="attachment_977" align="aligncenter" width="300" caption="sumber : http://budiuzie.wordpress.com"][/caption]
Beberapa hal yang menarik yang berkaitan dengan telaga Sarangan adalah :
1. Suasana selama perjalanan menuju ke Telaga Sarangan. Kondisi alam yang sejuk, membuat perjalanan terasa sangat menyenangkan. Hal ini akan lebih menyenangkan apabila mengendarai sepeda motor. Kita bisa merasakan hawa dingin secara langsung.
2. Naik Perahu Motor. Di Telaga Sarangan kita bisa menyewa perahu motor. Dulu sekitar tahun 2004, tarifnya 20.000 untuk sekali putaran.
3. Menyewa Kuda. Kita bisa menyewa kuda untuk berkeliling sepanjang pinggir Telaga. Hal ini belum pernah saya coba.
4. Makan Sate Kelinci sambil menikmati pemandangan di kawasan Telaga Sarangan. Harga sate kelinci juga bervariasi.
[caption id="attachment_978" align="aligncenter" width="225" caption="sumber : rileks.com"][/caption]
Ketika berada di Telaga Sarangan, tentu ada kesan yang berbeda dari setiap orang. Akan tetapi pesona alam Telaga Sarangan saat ini tetap menjadi salah satu magnet wisata di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Saya lebih menyukai Telaga Sarangan pada saat musim penghujan, karena saat itu air akan memenuhi sepanjang telaga. Dengan kondisi tersebut kita bisa dengan mudah naik ke Speed Boat. Berbeda jika musim kemarau, permukaan air akan turun cukup dalam.
[caption id="attachment_980" align="aligncenter" width="300" caption="Kabut Telaga Sarangan"][/caption]
Setelah cukup puas berada di Telaga Sarangan, akhirnya saya dan beberapa teman memutuskan untuk segera pulang. Berdasarkan berbagai pertimbangan terutama kondisi jalan yang cukup menanjak, saya memutuskan pulang menuju Solo tanpa melewati jalur Tawangmangu, melainkan memutar menuju arah lain. Cukup jauh sebenarnya.
2004
Kredit Gambar : http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2010/05/19/menembus-kabut-sarangan-lawu-%E2%80%93-tawangmangu-bag1/