Thursday, November 29, 2012

Antara Cahaya Bulan dan Pesawat Televisi

Malam ini bulan bersinar sangat indah. Cahayanya menerangi setiap sudut langit malam. Awan yang biasanya tak pernah terlihat saat gelap, kali ini tampak  jelas berarak. Saling berkejaran di antara cahaya bintang yang bekerlip. Sebuah pemandangan yang sangat menawan. Mereka bertiga: bulan, bintang dan awan seakan ingin mengajak manusia di bumi untuk sejenak meninggalkan segala kegiatannya.

[caption id="attachment_1718" align="aligncenter" width="300"] Bulan. anekaremaja.com[/caption]

Saya memandang mereka dari balik jendela kamar sebelum akhirnya memutuskan untuk menutupnya dan berjalan menuju halaman rumah, untuk memperjelas keindahan langit malam ini.

Bulan dan pemandangan langit malam sebenarnya adalah hiburan yang sangat murah. Pada saat saya masih kecil, ketika di desa saya belum ada listrik, peristiwa yang paling ditunggu anak-anak seusia saya adalah padang mbulan. Di bawah sinar bulanKami bermain segala macam permainan anak-anak.

Tapi perlahan tapi pasti, kegiatan semacam itu mulai punah. Sejak ada listrik, sejak ada televisi.  Ya, televisi berperan penting dalam usaha pembodohan anak bangsa.

Maka, lebih baik ajari anak-anak untuk memandang bulan dan langit malam daripada menonton televisi.