Saturday, November 17, 2012

Sepeda RRT

Manusia ditakdirkan oleh Tuhan untuk hidup di dunia ini dengan menjalani berbagai ketentuan yang tidak bisa ditolak. Dia ditakdirkan untuk menghuni ruang dan meniti waktu. Ruang adalah sebuah tempat di mana manusia bertempat tinggal, sedangkan waktu adalah sebuah kendaraan yang hanya bisa melaju ke depan. Mirip esakalator.

Tidak seperti sebuah sepeda onthel yang bisa kita bawa melaju ke depan atau ke belakang, waktu hanya bisa berjalan ke depan. Terus ke depan, tak bisa berhenti.

Tapi, Tuhan masih memberikan kesempatan bagi manusia untuk sejenak menengok ke berbagai peristiwa di masa lalu dengan menggunakan memori di otaknya.

Hebatnya, semua dilakukan tanpa menekan tombol apapun, kita bisa seketika menggunakan otak kita untuk mengenang peristiwa masa lalu secepat kilat.

Sebuah kenangan bisa terlintas ketika kita sedang melihat sesuatu atau sedang melakukan kegiatan tertentu. Seperti saya misalnya, entah kenapa tadi pagi pada saat sedang mengendarai sepeda motor, di depan saya ada seorang bapak sedang mengendarai sebuah sepeda. Tepatnya sebuah sepeda onthel, sepeda jengki.

[caption id="attachment_1664" align="aligncenter" width="300"] Sepeda RRT. sumber gambar :tokobagus[/caption]

Ada sebuah nama yang disematkan kepada sepeda jengki yaitu, sepeda RRT. Sepeda RRT adalah sebuah sepeda yang sangat populer pada saat saya masih bersekolah SMP. Dia menjadi alat transportasi utama bagi kami warga desa.

Alasan utama mengapa banyak orang menggunakan sepeda RRT adalah karena awet. Seperti saya misalnya. Sepeda yang saya gunakan untuk bersekolah adalah sepeda milik ayah saya pada saat beliau masih bersekolah tingkat pertama. Awet sekali bukan?.

Alasan lain adalah hemat bahan bakar. Sepeda RRT mempergunakan bahan bakar yang sangat irit, yaitu tenaga kalian sendiri. Hemat energi dan sangat ramah lingkungan.

Dulu, saya memiliki sebuah sepeda RRT berwarna merah yang warnanya sudah pudar dimakan jaman. Sepeda itu masih tangguh untuk melintasi jalan berbatu sepanjang 3 km di desa saya. Saat hujanpun, tidak ada masalah berarti.

Selama kurun waktu enam tahun, sepeda itu setia menemani saya menuntut ilmu di sekolah.

Tapi, kini jaman telah berganti, keberadaan sepeda RRT sudah kalah dibanding dengan kendaraan lain. Sepeda motor. Para penjual sepeda motor dari negeri matahari terbit dengan sangat agresif-seperti ketika mereka menyerang pearl harbour, menjual sepeda motornya ke berbagai pelosok desa.

Dengan berbagai taktik penjualan yang menggiurkan-seperti ketika mereka bilang bahwa mereka adalah saudara tua di tahun 1945, maka berbondong-bondong rakyat Indonesia mengirim uang ke negeri matahari terbit itu melalui sepeda motor.

Tapi, sudahlah memang mungkin sudah takdir, bahwa kita sebenarnyalah yang mempekerjakan orang-orang di negeri matahari terbit itu. Merekalah yang sesungguhny bekerja keras membuat sepeda motor untuk kita.