Pada suatu malam, sebelum tidur iseng-iseng saya memandang ke arah buku-buku yang ada di rak. Lalu saya bangkit dari tempat tidur, satu persatu saya baca judulnya. Saya mencari kira-kira buku apa saja yang perlu saya tambahkan di rak tersebut.
Novel. Iya, sepertinya rak tersebut perlu diisi dengan lebih banyak novel. Selama ini saya memang jarang mengoleksi novel. Lalu jika saya harus membeli novel. Novel apa yang perlu saya beli?.
Tiba-tiba saya teringat sebuah novel remaja yang pernah saya baca saat saya masih berseragam putih biru. Sebuah novel tentang seorang remaja berjambul dan selalu makan permen karet. Tingkah lakunya yang cuek terkadang bikin orang sering gemes. Siapa lagi kalau bukan Lupus !. Iya Lupus.
[caption id="attachment_1821" align="alignleft" width="175"] Lupus. sumber : merdeka.forumid.net[/caption]
Saya tersenyum sendiri ketika membayangkan kekonyolan-kekonyolan yang ada dalam novel tersebut. Maka saya bertekad untuk memiliki novel ini. Selain untuk memenuhi rak juga untuk bernostalgia ke masa lalu.
Lalu saya membuka netbook dan segera membuka beberapa alamat website toko buku online. Tapi sayang sekali, saya belum bisa menemukannya di berbagai toko buku online. Harapan satu-satunya adalah mencoba berburu di Facebook. Di lapak buku-buku lawas. Lagi-lagi saya tidak menemukan Lupus. Ah sudahlah, lain kali saya cari lagi. Kemudian saya tidur.
Beberapa hari kemudian. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sebuah toko buku bekas online di Facebook meng-upload 10 judul Lupus. Singkat kata, semua novel tersebut saya beli dan beberapa hari kemudian novel tersebut tiba di rumah.
Ketika ada waktu luang saya menyempatkan diri membaca novel tersebut. Saya ambil salah satu novel lupus yang berjudul Cowok Matre. Novel ini bercerita tentang Lulu. Lulu ini adalah adik Lupus yang tingkahnya juga tidak jauh beda dengan Lupus, sama-sama kocak. Tokoh lain tentu saja adalah Lupus, Mami, Gusur, Boim, Bule dan teman-temannya. Tapi di novel ini bintang utamanya adalah Lulu.
Jadi ceritanya, Lulu kedatangan tamu dari luar kota. Tamu yang mengaku sebagai sahabat pena Lulu. Ternyata benar, tamu tersebut memang sahabat pena Lulu. Mereka sudah sering surat-suratan selama tiga bulan lebih. Kalau zaman sekarang mungkin berteman di media sosial, terus kopi darat.
Tapi masalah mulai timbul, ternyata Lulu tidak begitu semangat saat bertemu sahabat penanya tersebut. Mengapa?. He he lebih baik kalian baca sendiri novelnya. Dijamin terhibur dan mungkin akan tertawa saat melihat tingkah laku Lupus, Lulu dan kawan-kawannya. Semuanya menghadirkan kelucuan.
Lupus memang unik. Novel yang sangat menghibur dan tetap segar dibaca meskipun sudah berlalu puluhan tahun yang lalu. Saya saja masih bisa tertawa terpingkal-pingkal ketika membaca novel ini. Di sisi lain saya juga sangat kagum dengan sosok Hilman Hariwijaya yang menciptakan sebuah keluarga sederhana yang terdiri dari Mami, Lupus dan Lulu. Selain sederhana, keluarga ini juga gokil banget. Terutama kedua anaknya : Lupus dan Lulu. Maminya saja sampai heran, nggak percaya dia punya dua anak ajaib yang tingkahnya unik.
Meskipun begitu keluarga ini adalah keluarga yang patut dicontoh. Mami, Lupus dan Lulu sangat akrab dan dekat satu sama lain. Sesuatu yang mungkin jarang di zaman serba modern ini. Sebuah zaman di mana orang tua sering sibuk mencari nafkah demi anak. Tetapi justru secara lahir dan batin, anak jauh dari kedua orang tuanya. Ironis.
Inilah salah satu alasan mengapa saya suka membaca novel Lupus. Selain lucu ada unsur yang cukup mendidik. Sayang sekali , jika tokoh Lupus ini tidak diabadikan. Dan untunglah, saya mendengar kabar bahwa tahun depan bakal ada film layar lebar tentang Lupus. Lupus yang dulu hidup di zaman handphone masih jarang, kini bakal hidup di zaman media sosial dan internet.
Selain membaca Lupus, mari kita tunggu aksi Lupus di layar lebar.
Ads 970x90
Tuesday, December 18, 2012
Lupus dengan Permen Karetnya
Arif Rahmawan
Published
December 18, 2012
Related Posts
Subscribe to:
Post Comments (Atom)