Banjir merupakan musibah bagi manusia yang cukup merisaukan. Saat itu, air menggenang di berbagai tempat termasuk di rumah-rumah penduduk. Genangan tersebut bisa berlangsung selama berhari-hari.
Penghuni rumah harus mengungsi agar tidak terkena penyakit yang disebabkan genangan air kotor di dalam rumah.
Penyebab banjir bisa karena kerusakan alam, ulah manusia yang membuang sampah sembarangan atau karena bentang alam wilayah tersebut memang rawan banjir. Mudah-mudahan pemerintah bisa menangani permasalahan banjir dengan baik.
Di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang bencana banjir yang terjadi di Indonesia. Mudah-mudahan tidak berdampak serius bagi manusia.
Air Menggenang Di mana-mana
Lihatlah, air menggenang di mana-mana
di lapangan
di tempat ibadah
di sekolah
di halaman rumah
di ruang tamu
di dalam kamar
di dapur
dan tentu saja di sungai
Saat Air Sungai Meluap
Hujan deras mengguyur kota Jakarta
Permukaan air sungai yang hitam legam
perlahan-lahan mulai naik
mengangkat semua sampah di atasnya
Saat hujan bertambah deras
sungai sudah tidak mampu menampung air lagi
airnya mulai meluap ke pinggir sungai
lalu meluber ke rumah-rumah di sekitarnya
hingga ke jalan raya
Akhirnya semua tempat tergenang air
semua tempat menjadi basah
oleh banjir
Desember yang Tergenang
Mendung menyelimuti kota
dan desa
menghalangi cahaya mentari
sesaat kemudian
rinai hujan
berjatuhan tak terkendali dari langit
begitu saja
menghadirkan bunyi gemuruh
disertai petir menggelegar
lalu
listrik pun padam
Belum ada tanda hujan kan berhenti
sementara permukaan sungai
semakin meninggi
meluap ke sekelilingnya
meluap ke jalanan
Oh Namun hujan tak jua reda
sementara genangan air
di jalanan
semakin meninggi
meluap menggenangi ruang tamu
dan seisi rumah
Oh namun hujan tak jua reda
beberapa jembatan tak kuat
menahan laju air bah..
Oh semoga hujan segera reda
mengurangi genangan di bulan desember
Kala Air Banjir Tak Kunjung Surut
Hujan deras menyebabkan banjir
hingga menenggelamkan
sebagian rumah
Kasur, sudah dipindah ke atas lemari
arsip penting juga sudah dipindah ke tempat yang aman
Airnya menggenang selama berhari-hari
Kami tidak bisa lagi tinggal lebih lama bersama
Banjir
Kami semua harus mengungsi
Ke tempat yang lebih landai
Banjir menyebabkan penderitaan
Derita Pengungsi Banjir
Bencana banjir memang datang tak pandang bulu
Langit yang terus saja mengguyur bumi
Terakumulasi menjadi air banjir
Berhari-hari dilanda banjir
manusia harus mengungsi
Jangan sampai saudara tinggal di pengungsian
Berdesak-desakan di dalam stadiun
Atau tinggal di dalam tenda-tenda
Tidak bisa berbuat apa-apa
Makan hanya mengharapkan bantuan
Terkadang hanya makan mi instan
Atau nasi yang agak-agak basi
Sungguh cara hidup yang tidak menyenangkan
Diusir banjir ke tempat pengungsian
Banjir Bandang Tak Kenal Ampun
Banjir bandang melanda kota besar itu
Jalan raya yang beraspal hitam
Mendadak berubah laksana sungai
Banjir bandang itu sungguh dahsyat
Mobil minibus yang sedang parkir
Di jalan raya
Diceburkannya ke sungai
Apalagi cuma sepeda motor
Dan benda-benda kecil di atasnya
Banjir bandang datang tak diundang
Ia hanya tahu hukum alam
Bahwa air harus mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah
Ia tak peduli ada mobil atau
Rumah mewah
Yang jelas
Ia harus lewat dengan segera
Itulah banjir bandang
Semoga Tidak Ada Lagi Banjir di Jakarta
Ibukota Jakarta sebagai bagian penting dari Indonesia
Memiliki masalah berat yang tak kunjung usai
Banjir
Konon, sudah sejak zaman Belanda
Kota Batavia sudah menjadi langganan banjir
Ada yang bilang penyebanya karena letak Jakarta
Di pinggir laut
Ada juga yang bilang karena banyaknya gedung beton
Dengan pondasi yang menghunjam bumi
Menyebabkan air sudah tidak mampu meresap ke dalam tanah
Semua itu mungkin benar adanya
Namun saat sungai banjir
Sampah bergulung-gulung terbawa arus
Mungkinkah kita bisa mengurangi banjir dengan tidak membuang sampah sembarangan ?
Agar tidak ada banjir lagi di Jakarta