Ibu merupakan sosok yang sangat istimewa bagi setiap insan. Beliau merupakan manusia yang sangat berperan dalam tumbuh kembang tiap anak di muka bumi ini. Banyak sudah puisi-puisi indah tertulis, banyak sudah lirik lagu yang mengharukan tentang ibu. Semua menghadirkan rasa cinta dan kasih sayang dari seorang ibu kepada putra-putrinya.
Penulisan puisi untuk mengenang sosok ibu sama sekali belum bisa membalas jasa yang telah diberikan ibu kepada kita, putra-putrinya. Akan tetapi, paling tidak saat menulis dan membaca puisi, kita akan senantiasa mengingat pelukan ibu yang begitu nyaman, kita juga ingat suara ibu saat memanggil kita untuk sarapan atau saat menasihati kita. Ya, nasihat yang saat itu terasa begitu berat kita dengarkan, mungkin akan menjadi kenangan manis sepanjang hidup kita.
Puisi di bawah ini merupakan kata-kata untuk mengenang cinta dan kasih sayang ibu terhadap kita, putra-putrinya.
Inginku Mengulang Masa Kecil
Terkenang aku akan masa kecilku
yang penuh dengan kegembiraan
Terbayang olehku
kasih sayang yang diberikan oleh ibuku
Dengan sabar beliau
selalu mendongengkan cerita
pengantar tidur
hingga kemudian perlahan-lahan
mataku terpejam
kemudian tertidur pulas
Ketika aku bersekolah
setiap pagi
Ibu selalu membuatkanku sarapan
yang menunya masih aku ingat sampai sekarang
Ibu, sekarang putramu ini
telah dewasa dan memiliki keluarga sendiri
Aku tak akan mungkin bisa melupakan
jasa-jasamu
bahkan aku tak akan mungkin bisa
membalas semua kebaikanmu
kepadaku
Sepotong baju Kesayangan Ibu
Hari ini aku membersihkan lemari pakaianku
tanpa sengaja aku menemukan sepotong baju kesayangan Ibu
Aku masih mengingat dengan jelas baju itu
dulu, ketika aku masih kecil
saat sedang bermain dengan teman-teman
ada seorang anak yang membuatku menangis
Aku berlari ke dalam rumah
seketika kupeluk ibuku
Aku usapkan air mataku di baju ibu
Dengan lembut Ibu mengelus kepalaku
dan menghiburku
Namun aku makin kencang memeluk ibuku
Baju itulah yang baru saja aku temukan
di lemari pakaianku
Baju itu tidak sengaja tertinggal di rumahku
ketika pada suatu hari
Ibu bertandang ke rumahku
Esok hari, aku berjanji
akan mengajak anak istri
datang ke rumah Ibu di kampung
Mama, Semoga Cepat Sembuh
Mama, tubuh ringkihmu
tergolek lemah di ranjang rumah sakit
dengan infus yang bergelantung di sisi ranjang
engkau tetap memaksan diri untuk tersenyum
Semalam,
kami membawamu ke tempat itu
karena tiba-tiba tubuhmu menggigil
dan suhu tubuhmu sangat panas
Engkau juga mengatakan bahwa kepala
rasanya sakit sekali
Di kamar rumah sakit
Aku menunggu agar engkau cepat sembuh
Kupegang tanganmu yang begitu kurus
Aku teringat ketika dulu
aku menderita sakit
engkau dengan sabar
selalu menemaniku
menyuapiku
dan selalu menghiburku
agar tidak takut dengan jarum suntik
Sekarang, engkaulah yang harus terbaring
sebagai seorang pesakitan
Kuberharap semoga engkau cepat sembuh, Mama
Ketika Ayah Bercerita
Setelah Salat Isya
Aku berangkat tidur
ditemani Ayah
karena Ibu
sedang bersama
dengan adikku
Sambil membelai rambutku
Ayah bercerita
kepadaku
tentang Ibu
Kata Ayah
dahulu
sebelum aku lahir
ke dunia
aku dikandung
di dalam rahim ibu
selama sembilan bulan
Pada awal kehamilan
Ibu sering muntah
dan terkadang lemas
Lalu
ketika aku lahir
ke dunia
Tubuhku yang kecil
diletakkan di dada Ibu
Di dekapnya aku dengan penuh kasih sayang
Waktu pun berjalan
Ibu terus merawatku
dengan penuh kesabaran
Hingga aku sebesar ini
terima kasih Ibu
terima kasih ya Allah
Engkau telah memberikan seorang Ibu
yang sangat menyayangiku
Doa Tulus Untuk Ibu
Ya Allah
Saat gelap menyelimuti alam
dan hawa dingin datang
Aku teringat pada Ibuku
yang sudah lama wafat
Bahagiakanlah ia
di sisi-Mu
maafkanlah kesalahan-kesalahannya
Ya Allah,
atas izinMu
Selama hidupnya,
Ibuku telah memberikan
segalanya bagiku
Cinta Kasih
Kebahagiaan
Rasa nyaman
dan ilmu yang bermanfaat
Untuk itu
aku mendoakan agar Ibu
tercatat sebagai hambamu
yang meninggal
dalam keadaan Khusnul Qotimah
Aminn..
Masa Kecilku
Saat mengingat masa kecilku
Sedih rasanya
jika melihat Ibu menangis
karena kenakalanku
karena ketidakpatuhanku
Saat itu
Aku sering membantah
perintahnya
menolak
jika diberi nasihat
Namun
dengan sabar
Ibu selalu menasehatiku
Ibu juga selalu
mengajarkanku
bagaimana caranya
Salat
Berdoa
dan mengaji
Namun
tak jarang aku sering
membantah
dan bersikap kasar
padanya
Sekarang
Aku berusaha memperbaiki
semua kesalahanku
aku ingin selalu berbuat baik
pada ibuku
meskipun tak mungkin,
aku ingin membalas semua jasa-jasanya
selama ini..
Ibuku seorang Penyabar
Aku memiliki Ibu
yang sangat sabar
dia tak pernah marah
apalagi membentak
Tiap kali aku berbuat
kesalahan
Ibu tidak memarahiku
Beberapa saat kemudian
ia memanggilku
kemudian aku diajaknya
bicara
dengan penuh kasih sayang
aku dinasihati
dan diajak berdialog
sehingga akhirnya aku tahu kesalahanku
Terima kasih Ibu
Semoga Allah selalu melindungimu
Mengenang Ibu
Dalam kenanganku
Ibu adalah sosok yang
baik, penyabar dan murah senyum
Meskipun telah wafat
Ibuku akan selalu hidup
Ibu akan selalu
hadir dalam setiap kehidupanku
menemani perjalanan hidupku
Itulah yang aku rasakan
Sosok Ibu
akan selalu abadi
Di mana kau simpan
Di depanku, Ibu
Aku tak pernah melihatmu menangis atau bersedih
Entah kau simpan di mana
Duka lara hatimu
Juga galau dalam pikiranmu
Mungkin engkau menumpahkan duka laramu
Dalam sujud sujud salatmu
Atau kau pendam sendiri
Semua masalahmu
Sebab ayah tak ada lagi di samping kita
Hanya doa dan harapanku
Semoga Allah memberi nikmat kesehatan
dan kekuatan kepada ibu
Untuk terus berjalan
Menapaki kehidupan di dunia ini
Kala Jauh darimu, Ibu
Malam ini rasanya semakin sunyi
Aku sendiri di perantauan
yang jauh darimu ibu
Memandang selembar fotomu
Yang terpasang di dinding kamarku
Mambuatku rindu untuk bertemu denganmu ibu
Ingin rasanya segera pulang
Bersujud di kakimu
Memohon restu agar mudah perjalanan hidupku
Dan lancar segala galanya
Kepada Ibu yang Menyayangiku
Ibu
Usiamu kini telah beranjak renta
Gurat gurat senja mulai membayang di wajahmu
Tanganmu terlihat semakin keriput
Tangan itu juga yang dulu
Dengan cekatan
Memandikanku
Menuntunku kala belajar berjalan
Juga membelai kepalaku
Kala menjelang tidur
Lalu saat aku beranjak besar
Engkau dengan telaten menyuapiku
Engkau juga yang membereskan mainanku
Menjelang usia sekolah
Dengan gembira kulangkahkan kakiku menuju sekolah
Engkau juga yang mengantarku
Ada kalanya aku menangis keras
Enggan bersekolah
Dengan sabar, engkau membujukku hingga
akhirnya aku berangkat sekolah
Kini usiaku telah dewasa
Namun tanpa engkau
Diriku bukan apa apa ibu
Semoga panjang umur dan sehat selalu
untukmu, Ibuku
karya : rivrahma